Senin, 05 Juni 2017

7Th Report ~ Penulisan dan Bahasa Pers

Wartawan sering dituding sebagai perusak bahasa Indonesia. Kesalahan itu, menurut pendidik dan pakar Bahasa Indonesia J.S Badudu, merata dari penggunaan ejaan, pemilihan kata, penghilangan unsur-unsur , dan penyusunan kalimat yang rancu.

~ kalimat rancu
kalimat rancu acapkali digunakan oleh wartawan karena kurangnya kemampuan menggunakan bahasa Indonesia yang benar dalam jurnalistik. Kalimat rancu seperti kesalahan penggunaan sufiks (akhiran) -kan dan sufiks -i hampir setiap hari dilihat di surat kabar.

Contoh :
Guru Mengajari pelajaran pada siswa (Salah)
Guru Mengajarkan pelajaran pada siswa (Benar)

~Ejaan
penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, tanda baca koma, tanda tanya, dsb)

Contoh :
  1. Ayah, ibu dan budi pergi ke pasar (Salah)Ayah, ibu, dan Budi pergi ke pasar (Benar) 
  2. Roni belajar disekolah (Salah)
    Roni belajar di sekolah 
    (Benar) 
~Kaidah Tata Bahasa
Kaidah yang mengatur penggunaan bahasa seperti imbuhan dan pengulangan
Contoh :
Anak itu dicampakan ibunya sejak kecil (Salah)
Anak itu dicampakkan ibunya sejak kecil (Benar) 

~Penggunaan Kata
Contoh :
Kasus perkara korupsi itu akan segera dilimpahkan ke pengadilan (Salah)
Kasus korupsi itu akan segera dilimpahkan ke pengadilan (Benar)

~Susunan Kalimat
Contoh :
Sewaktu digeledah petugas menemukan buku-buku terlarang di tasnya. (Salah).
Sewaktu tersangka digeledah, petugas menemukan buku-buku terlarang di tasnya. (Senar).

Sekian, Kritik saran ditunggu :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar