Selasa, 28 Maret 2017

5Th Days Report

9 inti prinsip jurnalisme
Menurut Bill kovach & Tom Rosentiel dalam 9 element of jurnalism menyatakan bahwa inti prinsip jurnalisme adalah sebagai berikut :

  1. Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran.
  2. loyalitas pertama pada warga masyarakat.
  3. inti jurnalisme adalah disiplin untuk melakukan verifikasi.
  4. para wartawan harus memiliki kebebasan dari sumber yang diliput.
  5. wartawan harus mengemban tugas sebagai pemantau yang bebas terhadap kekuasaan.
  6. jurnalisnme harus menyediakan forum untuk kritik dan komentar publik.
  7. jurnalisme harus berusaha membuat yang penting menjadi menarik dan relevan.
  8. wartawan harus menjaga agar berita itu proporsional dan komprehensif.
  9. wartawan memiliki kewajiban utama terhadap suara hatinya.
Berita, menurut Charnley adalah laporan yang hangat, padat, dan cermat mengenai suatu kejadian, bukan kejadian itu sendiri. Menurut Assegaff, berita adalah laporan tentang fakta atau ide terkini, yang dipilih oleh staff redaksi suatu harian untuk disiarkan.

Berdasarkan kejadian, berita dibedakan menjadi :
  1. Berita yang diduga, seperti hari - hari besar dan peristiwa yang sudah dijadwalkan. dan informasinya biasanya didapat dari Humas
  2. Berita yang tidak diduga, seperti peristiwa yang terjadi bersifat insidental, dan wartawan mendapat petunjuk dari (Lead atau Tipoff) dari berbagai sumber (individu maupun Lembaga).
Berdasarkan soal atau topik yang dicakup, berita dibedakan menjadi beberapa rubrik seperti Olahraga, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Kriminal, dll.

Berdasarkan jarak kejadian dan publikasi, berita dibedakan menjadi :
  1. Berita Internasional (Luar Negeri)
  2. Berita Nasional (Dalam Negeri)
  3. berita Regional (TIngkat Provinsi)
  4. Berita Lokal (Tingkat Kabupaten atau kota)
Berdasarkan Isi, berita dibedakan menjadi :
  1. Staright News atau Hard News (Berita langsung)
  2. Soff News (Berita Ringan)
  3. Feature (Karangan Khas)
  4. In-Depth News (Berita Mendalam)
  5. Inverstigate News (Berita Investigasi)
Dalam mencari informasi wartawan biasanya mendapatnya dari sebagai berikut :
  1. Kantor berita, sudah menyiapkan berita jadi seperti Antara dan Reuter. Sehingga redaktur tinggal mengutip atau menterjemahkan. biasanya digunakan untuk memperoleh berita luar negeri atau daerah pelosok.
  2. Press release atau Konferensi Pers, materi sudah disiapkan, sehingga wartawan hanya mengubah materi menjadi berita
  3. Liputan langsung, yaitu wartawan memeperoleh informasi melalui observasi langsung.
  4. Dokumentasi, yaitu wartawan mencari dokumen bahan dari dokumen, pustaka, arsip, atau kliping berita mengenai suatu kejadian.
Berita juga harus memenuhi kriteria dalam News Value agar berita tersebut mensugesti pembacanya untuk membacanya, News Value antara lain sebagai berikut :
  1. Significant (Penting), mempengaruhi kehidupan atau memiliki akibat.
  2. Magnitude (Besar), menyangkut angka yang berarti bagi kehidupan orang banyak, kejadian yang bersifat kolosal.
  3. Timeliness (Waktu), Aktual, hangat, terkini, menyangkut hal - hal yang baru terjadi.
  4. Proximity (Dekat), Kejadian memiliki kedekatan dengan pembaca dari segi geografis, psikologis, maupun emosional.
  5. Prominence (Tenar), menyangkut orang terkenal.
  6. Human Interest (Manusiawi), Menyangkut hal yang bisa menyentuh perasaan pembaca.
selain itu, berita harus memenuhi syarat layak cetak (Fit to print) atau berita yang dinilai mendatangkan keresahan atau persoalan dala masyarakat.

Semoga bermanfaat ^_^V

Perbedaan Informasi dengan Berita dan Pers dengan Sosmed

Perbedaannya adalah sebagai berikut :

  • Berita dengan Informasi
         Informasi merupakan Potongan pesan atau kumpulan pesan awal yang disampaikan seseorang dan diterima oleh orang lain yang belum tentu kebenarannya. sedangkan Berita merupakan Kumpulan informasi media yang telah dicek kebenarannya dan diverifikasi sebelum disampaikan kepada publik atau masyarakat luas.
  • Pers dengan media sosial (Sosmed)
       Pers merupakan lembaga sosial atau wahana komunikasi massa sedangkan media massa lebih kepada alat atau sarana yg digunakan untuk komunikasi. selain itu bisa dibedakan dalam tabel berikut :

Pers
Medsos
Hasil atau output
Berita
Informasi
Cara produksi
Kompetensi wartawan
Komunikasi kepada siapa saja
Ketua
Tim redaksi,  dan standarisasi
Individu
Penanggung jawab
Pertanggung jawaban ibarat "air terjun", ada tahapan-tahapannya
Tidak ada
Batasan
Kode etik jurnalistik
Tidak ada
Pengelola
Badan hukum
Bebas,  memanfatkan teknologi
Identitas
Penanggung jawab dan alamat
Bisa dipalsukan
Cara penyampaian
Media cetak,  online,  TV, radio
blog, fb, twitter, dsb.
Sumber
Sumber resmi
Bisa resmi,  tapi juga bisa tidak jelas sumbernya


Sekian dan terimakasih, semoga bermanfaat ^_^V

4Th Days Report ~

yak, berjumpa lagi :D
kali ini, pembahasan lebih ditekankan pada apa itu pers? serta apapun yang menjadi seluk - beluknya.
Check it out!!

Pers adalah media, baik media cetak maupun media massa. Pers lahir dari naluri alamiah manusia untuk mengetahui apa yang tejadi disekitarnya. Pers berfungsi untuk mengantarkan informasi kepada khalayak umum yang dilakukan secara sistematis, terorganisir, seiring berkembangnya teknologi.

fungsi utama pers adalah sebagai berikut :
     1.  To Inform (Menginformasikan)
     2. To Educate (Mendidik)
     3. To Influence (Mempengaruhi)
     4. To Entertain (Menghibur)
     5. To Mediate (Memediasi)

Kegiatan jurnalisme nampaknya sederhana yaitu sekedar mengumpulkan, menulis, dan menyiarkan informasi tapi sebenarnya kegiatan jurnalistik sangat komplek dan rumit, sebab ada tarik - menarik dalam berbagai kepentingan, kekuatan politik, dan keamanan dari kepentingan ekonomi atau bisnis.

ada 3 kategori tulisan di media umum, antara lain sebagai berikut :

    1. Fakta, yaitu berada pada berita dan karangan khas.
    2. Opini, yang mencantumkan tajuk rencana, artikel, pojok, karikatur, surat                pembaca.
    3. serta iklan atau advetorial.

Kegiatan jurnalistik bertujuan menghasilkan tulisan berisi fakta, bukan pendapat atau imajinasi wartawan. Kegiatan jurnalistik pada dasarnya adalah kegiatan untuk memindahkan realitas empirik kedalam realitas media-media. Realitas media bukanlah realitas empirik, karenanya harus memenuhi standar obyektivitas. objektivitas sendiri memiliki 2 elemen yaitu :
    1. faktualitas menyangkut kebenaran dan relevansi.
    2. impartialitas berkenaan dengan keseimbangan dan netralis.

Selain itu kami juga membahas tentang perbedaan informasi dan berita serta perbedaan pers dan media sosial.
  • Informasi dan berita
    Informasi adalah potongan pesan atau kumpulan pesan awal yang yang disampaikan seseorang dan diterima oleh orang lain. Sedangkan Berita adalah kumpulan informasi media yang telah dicek kebenarannya dan diverifikasi sebelum disampaikan kepada publik atau masyarakat luas. Perbedaannya terletak pada kebenaran atau aktualisasinya, jika informasi belum tentu kebenarannya, maka berita sudah pasti kebenarannya dan aktual.
  • Pers dan Media sosial
    Perbedaan pers dan media sosial sangat jelas jika pers menghasilkan berita maka media sosial hanya menghasilkan informasi. Pers cara produksinya bedasarkan kompetensi wartawan, sedangkan media sosial melalui komunikasi siapa saja. Pers ada ketuanya yaitu tim redaksi dan standarisasi sedangkan media sosial individu. Pers mempunyai kode etik jurnalistik sedangkan medsos tidak ada. Pers sendiri mempunyai beberapa jenis yaitu pers berkualitas, pers populer, pers kuning, pers komunitas, pers lokal, pers nasional, dan pers internasional.

Sekian dulu, semoga bermanfaat ^_^V

Minggu, 19 Maret 2017

3Rd Days Report ~ Perkembangan Jurnalistik di Dunia

ya' jumpa lagi, :D sekarang bahas perkembangan Jurnaistik di Dunia.....
Pada pembahasan kali ini, selain ulasan pembelajaran, pstingan ini juga dapat menambah wawasan. let's start :D

Perkembangan Jurnalistik di Dunia terbagi menjadi 5, Yaitu : 
  1. Journalism Before the Invention of Gutenberg Machine (jurnalistik sebelum penemuan mesin gutenberg). 
          Jurnalis sebelum penemuan mesin gutenberg, kegiatan penyebaran informasi melalui tulis menulis main meluas pada masa peradaban mesir, ketika masyarakatnya menemukan tehnik pembuatan kertas dari serat tumbuhan yang bernama “phapyrus”. Pada masa pemerintahan Julius Caesar (100 – 44 SM). Informasi didapat dari papan pengumuman padaa acta diurna (catatan harian) yang berisi hasil informasi dan pesan yang hendak dikomunikasikan penguasa kepada rakyatnya dan terletak di forum romanium, disinilah mengenal istilah aktanotaris atau catatan notaris. Setelah itu, Pada abad 8 M, tepatnya tahun 911 M, di Cina muncul surat kabar cetak pertama dengan nama “King Pau” atau Tching-pao, artinya “Kabar dari Istana”. Tahun 1351 M, Kaisar Quang Soo mengedarkan surat kabar itu secara teratur seminggu sekali.

  2. 15Th Century (Abad 15).
           Penyebaran informasi tertulis maju sangat pesat sejak mesin cetak ditemukan oleh Johannes Gutenberg (1450). Beliau juga mengenalkan tinta berbasis minyak, yang lebih tahan lama dari pada tinta berbasis air. Gutenberg pertama kalinya membuat acuan huruf logam dengan menggunakan timah hitam untuk membuat tulisan aksara latin. Pada mulanya Gutenberg terpaksa membuat hampir 300 bentuk huruf yang mirip dengan tulisan tangan tegak bersambung. Setelah itu gutenberg menciptakan mesin cetak yang bergerak mencetak. Mesin cetak itu membawa perubahan yang amat besar di bidang komunikasi. Untuk pertama kalinya, buku dapat diproduksi dalam jumlah yang cukup besar. Dengan adanya mesin cetak ini juga menerbitkan koran-koran di Eropa karena produksinya yang mudah. Perkembangan tersebut terus berkembang hingga memunculkan koran di berbagai negara lain.

  3. 18Th Century (Abad 18).
           Jurnalisme pada abad ini lebih menuju pada bisnis dan alat politik daripada sebuah profesi. Adapula keterampilan desain atau perwajahan mulai berkembang dengan kian majunya media percetakan (majalah dan surat kabar). žPada abad ini juga ditandai dengan munculnya istilah Yellow Journalism (jurnalisme kuning), sebuah istilah untuk “pertempuran headline” antara dua koran besar di Kota New York. Satu dimiliki oleh Joseph Pulitzer dan satu lagi dimiliki oleh William Randolph Hearst. Ciri khas “jurnalisme kuning” adalah pemberitaannya yang bombastis, sensasional, dan pemuatan judul utama yang menarik perhatian publik. Tujuannya hanya satu: meningkatkan penjualan. Namun, jurnalisme kuning tidak bertahan lama, seiring dengan munculnya kesadaran jurnalisme sebagai profesi. Pada abad ini berkembang juga teknologi publikasi dan informasi. Yang paling menonjol adalah mulai digunakannya mesin cetak cepat, mempermudah penulis berita.

  4. Early 20Th Century (Awal Abad 20). 
          Pada abad ini munculnya pesaing media cetak yaitu media massa. selain itu, pada Abad ini berkembangnya radio namun media cetak tidak kehilangan pembacanya karena berita yang disampaikan melalui radio hanya singkat tidak seperti di media cetak yang rinci. Setelah itu munculnya televisi yang dianggap juga sebagai pesaing media cetak. Setelah itu munculnya komputer dan mengalami perkembangan yang dulu masih menggunakan alat ketik manual hingga munculnya komputer dan laptop seperti saat ini. Munculnya media media ini menandakan teknologi yang semakin berkembang. Pada abad ini pers lebih digunakan sebagai media untuk mencurahkan isi hati bangsa yang sedang terjajah. Pada abad ini juga mulainya muncul wifi, modem, internet, dan sebagainya. Pada abad ini juga munculnya jurnalistik multimedia.

  5. And Journalism After Internet Was Popular (Jurnalistik setelah Internet Populer).
          Pada abad ini, jurnalistik lebih berkembang pesat, karena dengan adanya internet, seseorang dapat menyebarluaskan berita atau informasi yang ada dengan mudah. Namun dikala segala informasi dapat didapatkan dengan mudah, ditemukan berita yang palsu atau "HOAX" disebabkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Sehingga pada masa ini, siapapun dihimbau unutk dapat menyaring berita apa saja yang didapat. 

Semoga Bermanfaat, Wassalam ^_^V

2Nd days Report

Subhanallah, minggu demi minggu sudah berlalu, sampe - sampe posting terhambat :v
yuk lah langsung ke intinya.

pada minggu kedua, pelajaran dalam kelas lebih menekankan pada presentasi masing - masing kelompok tentang bagaimana cara mendapatkan informasi, memilih narasumber, atas berita di minggu pertama.

pada kelompok pertama, mereka menyatakan bahwa kebersihan sangatlah penting, mereka menyoroti kebersihan daam gedung E1. Namun pada kenyataannya banyak mahasiswa atau mahasiswi yang kurang sadar betapa pentingnya kebersihan. banyak diantara mereka membuang sampah belum pada tempatnya dan juga meremehkan arti kebersihan. hal tersebut dikemukakan oleh Pak Agi dan Bu Tini sebagai petugas kebersihan di gedung E1.

Pada Kelompok kedua, mereka menyoroti mata kuiah baru yang ada di Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yaitu Kepramukaan. pada dasarnya pramuka ini dijadikan mata kuliah karena melatih mental dan fisik guru saat terjun mengajar pramuka.

Pada Kelompok ketiga, menyoroti segala aktivitas mahasiswa atau mahasiswi saat libur semester, dengan berbagai sumber yang ada, terdapat banyak jawaban yang beragama seperti sibuk dengan organisasi, rekreasi, bekerja, dan yang paling penting membantu orang tua dirumah.

Pada kelompok empat, menyoroti organisasi PGMI, yaitu HMP atau HiMaProdi. menurut narasumber yang tertera, organisasi itu sangatlah penting, karena dalam organisasi seseorang dapat mendapat ilmu serta pengalaman yang suatu saat dapat digunaan ketika terjun langsung dalam masyarakat. selain itu minat dan bakat dapat tersalurkan dengan baik.

Pada Kelompok Lima, menyoroti pembangunan gedung baru FEBI yang mendapat banyak protes. ada mahasiswa yang memprotesnya dengan alasan "kurang perlunya gedung baru, gedung lama perlu direnovasi" dan ada pula yang menerimanya karena gedung tersebut dapat digunakan oleh banyak kalangan seperti organisasi yang ada di kawasan UINSA. sehingga mereka tidak membuka stand di tempat yang kurang memadai.

sekian dulu ya reader, tunggu Ulasan selanjutnya :D See yaa!