Minggu, 19 Maret 2017

3Rd Days Report ~ Perkembangan Jurnalistik di Dunia

ya' jumpa lagi, :D sekarang bahas perkembangan Jurnaistik di Dunia.....
Pada pembahasan kali ini, selain ulasan pembelajaran, pstingan ini juga dapat menambah wawasan. let's start :D

Perkembangan Jurnalistik di Dunia terbagi menjadi 5, Yaitu : 
  1. Journalism Before the Invention of Gutenberg Machine (jurnalistik sebelum penemuan mesin gutenberg). 
          Jurnalis sebelum penemuan mesin gutenberg, kegiatan penyebaran informasi melalui tulis menulis main meluas pada masa peradaban mesir, ketika masyarakatnya menemukan tehnik pembuatan kertas dari serat tumbuhan yang bernama “phapyrus”. Pada masa pemerintahan Julius Caesar (100 – 44 SM). Informasi didapat dari papan pengumuman padaa acta diurna (catatan harian) yang berisi hasil informasi dan pesan yang hendak dikomunikasikan penguasa kepada rakyatnya dan terletak di forum romanium, disinilah mengenal istilah aktanotaris atau catatan notaris. Setelah itu, Pada abad 8 M, tepatnya tahun 911 M, di Cina muncul surat kabar cetak pertama dengan nama “King Pau” atau Tching-pao, artinya “Kabar dari Istana”. Tahun 1351 M, Kaisar Quang Soo mengedarkan surat kabar itu secara teratur seminggu sekali.

  2. 15Th Century (Abad 15).
           Penyebaran informasi tertulis maju sangat pesat sejak mesin cetak ditemukan oleh Johannes Gutenberg (1450). Beliau juga mengenalkan tinta berbasis minyak, yang lebih tahan lama dari pada tinta berbasis air. Gutenberg pertama kalinya membuat acuan huruf logam dengan menggunakan timah hitam untuk membuat tulisan aksara latin. Pada mulanya Gutenberg terpaksa membuat hampir 300 bentuk huruf yang mirip dengan tulisan tangan tegak bersambung. Setelah itu gutenberg menciptakan mesin cetak yang bergerak mencetak. Mesin cetak itu membawa perubahan yang amat besar di bidang komunikasi. Untuk pertama kalinya, buku dapat diproduksi dalam jumlah yang cukup besar. Dengan adanya mesin cetak ini juga menerbitkan koran-koran di Eropa karena produksinya yang mudah. Perkembangan tersebut terus berkembang hingga memunculkan koran di berbagai negara lain.

  3. 18Th Century (Abad 18).
           Jurnalisme pada abad ini lebih menuju pada bisnis dan alat politik daripada sebuah profesi. Adapula keterampilan desain atau perwajahan mulai berkembang dengan kian majunya media percetakan (majalah dan surat kabar). žPada abad ini juga ditandai dengan munculnya istilah Yellow Journalism (jurnalisme kuning), sebuah istilah untuk “pertempuran headline” antara dua koran besar di Kota New York. Satu dimiliki oleh Joseph Pulitzer dan satu lagi dimiliki oleh William Randolph Hearst. Ciri khas “jurnalisme kuning” adalah pemberitaannya yang bombastis, sensasional, dan pemuatan judul utama yang menarik perhatian publik. Tujuannya hanya satu: meningkatkan penjualan. Namun, jurnalisme kuning tidak bertahan lama, seiring dengan munculnya kesadaran jurnalisme sebagai profesi. Pada abad ini berkembang juga teknologi publikasi dan informasi. Yang paling menonjol adalah mulai digunakannya mesin cetak cepat, mempermudah penulis berita.

  4. Early 20Th Century (Awal Abad 20). 
          Pada abad ini munculnya pesaing media cetak yaitu media massa. selain itu, pada Abad ini berkembangnya radio namun media cetak tidak kehilangan pembacanya karena berita yang disampaikan melalui radio hanya singkat tidak seperti di media cetak yang rinci. Setelah itu munculnya televisi yang dianggap juga sebagai pesaing media cetak. Setelah itu munculnya komputer dan mengalami perkembangan yang dulu masih menggunakan alat ketik manual hingga munculnya komputer dan laptop seperti saat ini. Munculnya media media ini menandakan teknologi yang semakin berkembang. Pada abad ini pers lebih digunakan sebagai media untuk mencurahkan isi hati bangsa yang sedang terjajah. Pada abad ini juga mulainya muncul wifi, modem, internet, dan sebagainya. Pada abad ini juga munculnya jurnalistik multimedia.

  5. And Journalism After Internet Was Popular (Jurnalistik setelah Internet Populer).
          Pada abad ini, jurnalistik lebih berkembang pesat, karena dengan adanya internet, seseorang dapat menyebarluaskan berita atau informasi yang ada dengan mudah. Namun dikala segala informasi dapat didapatkan dengan mudah, ditemukan berita yang palsu atau "HOAX" disebabkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Sehingga pada masa ini, siapapun dihimbau unutk dapat menyaring berita apa saja yang didapat. 

Semoga Bermanfaat, Wassalam ^_^V

Tidak ada komentar:

Posting Komentar